Rabu, 20 Juni 2012

Identifikasi Dana Kas




Kas adalah aktiva lancar perusahaan yang terdiri dari uang kertas, uang logam, dan kertas berharga yang mempunyai sifat seperti uang yaitu dapat diterima sebagai alat pembayaran atau alat tukar, serta simpanan di bank yang dapat digunakan sewaktu-waktu yang digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan.

Komponen-komponen yang termasuk dalam golongan kas adalah :
1. Uang tunai (uang logam dan uang kertas)
2. Uang simpanan di bank dalam bentuk tabungan atau giro
3. Cek adalah dokumen yang berisi perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang atau perusahaan yang tertera di formulir cek
4. Bilyet giro adalah dokumen yang berisi perintah kepada bank untuk memindahkan rekening giro yang menandatangani (pembuat) kepada penerima (nasabah rekening giro lainnya)
5. Cek dalam perjalanan (traveler’s check) adalah cek yang dikeluarkan oleh suatu bank untuk melayani nasabah yang melakukan perjalanan jauh
6. Cek kasir (chasier’s check) adalah cek yang dibuat dan ditanda tangani oleh suatu bank dan dapat ditarik melalui bank itu sendiri
7. Wesel Pos adalah surat bukti pengiriman uang dari pihak pemberi kepada penerima yang namanya tercantum dalam wesel tersebut melalui media pos

Komponen-komponen yang tidak termasuk dalam golongan kas :
1. Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan di bank yang pengambilannya sesuai dengan jangka waktu sehingga tidak dapat diambil sewakatu-waktu.
2. Surat berharga (saham dan obligasi) yang diterbitkan oleh perusahaan lain
3. Wesel tagih adalah perintah tertulis tak bersyarat dari penarik kepada pihak tertarik untuk membayar sejumlah uang tertentu.
4. Cek mundur adalah cek yang pencairannya sesuai dengan jatuh tempo
5. Perangko

Kas adalah aktiva yang paling mudah dipindahtangankan sehingga memungkinkan terjadinya penyimpangan dan penyalahgunaan kas. Untuk mengamankan penggunaan kas diperlukan suatu pengawasan kas secara ketat. Pengawasan terhadap kas dilakukan melalui pengawasan penerimaan kas dan pengawasan pengeluaran kas serta pemeriksaan kas.

Cara pengawasan penerimaan kas adalah :
> Adanya bagian-bagian yang terpisah dalam menangani penerimaan kas
> Setiap penerimaan kas segera dicatat dalam jurnal penerimaan kas dan    langsung disetor ke bank
> Setiap saat secara insidental diadakan pemeriksaan terhadap bagian-bagian yang menangani penerimaan kas
> Setiap hari dibuat laporan penerimaan kas

Cara pengawasan pengeluaran kas adalah :
> Adanya bagian-bagian yang terpisah dalam menangani pengeluaran kas
> Setiap pengeluaran kas yang jumlahnya besar sebaiknya memakai cek sedang pengeluaran yang jumlahnya kecil dibiayai dengan dana kas kecil
> Setiap saat secara incidental diadakan pemeriksaan terhadap bagian-bagian yang menangani pengeluaran kas
> Setiap hari dibuat laporan pengeluaran kas

Pemeriksaan kas yang dilakukan secara tiba-tiba merupakan bagian dari system pengawasan kas. Pengawasan kas dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
> Mengadakan verifikasi terhadap catatan-catatan dan cek-cek yang terkait dengan pengelolaan kas dalam periode tertentu
> Mengadakan pemeriksaan kas secara fisik dengan cara menghitung uang tunai dan surat-surat yang mempunyai sifat seperti kas
> Bagi perusahaan yang melakukan penyetoran semua penerimaan uangnya ke bank dan semua pengeluaran menggunakan cek, saldo kas menurut catatan perusahaan harus sama dengan saldo kas menurut laporan dari bank

Tidak ada komentar:

Posting Komentar